Gratiskan BST, Dishub Solo Ajak Warga Cintai Angkutan Umum

Selasa, (29/12/2020), Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta kembali meluncurkan armada Batik Solo Trans (BST) “Teman Bus” yang baru. Peluncuran armada baru BST ini adalah kerjasama antara Pemkot dengan Kementrian Perhubungan.
Dihubungi oleh Soloraya.id, Kabid Angkutan Umum Dinas Perhubungan (Dishub) Surakarta, Taufiq Muhamad, mengatakan bahwa armada ini merupakan program dari pemerintah pusat yang bernama Buy The Service.
Program ini memiliki tujuan untuk meningkatkan layanan transportasi umum setiap kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.
Dengan program ini, terkait pembiayan operasional dari kru hingga pengemudi sudah menjadi bagian dari anggaran pengeluaran dari Kementrian Perhubungan itu sendiri.
Untuk di Kota Solo sendiri ada dua paket angkutan yang disetujui, yaitu layanan angkutan umum berbasis bus dan yang berbasis angkutan atau feeder.
Layanan berbasis bus sendiri terbuka untuk 4 koridor yang melayani rute-rute jalan utama Kota Bengawan.
Sedangkan untuk jasa angkutan atau feder melayani 6 koridor. Taufiq juga menambahkan untuk angkutan berfungsi sebagai sarana pemancing dan penerus yang melayani penumpang yang berada di kompleks rumah atau jalan pinggiran kota Solo yang ingin menuju jalan utama atau sebaliknya.
“Jadi jalurnya itu semua terintegrasi, sambung menyambung, jadi untuk layanan perjalanan atau rute di Solo sudah 80 persen terlayani oleh fasilitas layanan angkutan umum”, jelas Taufiq.

Untuk angkutan feeder sendiri sudah beroperasi sejak November 2020 silam namun belum diluncurkan secara resmi karena masih dalam tahap uji coba.
Terkait tarif, Taufiq mengatakan bahwa layanan transportasi BST hingga saat ini masih gratis sampai waktu yang ditentukan. Taufiq menekankan bahwa untuk proyek dari pusat seperti ini jika memungut tarif dari masyarakat harus disertai dengan landasan hukum seperti Peraturan pemerintah untuk pusat serta Perda di masing-masing daerah.
Dirinya juga menambahkan jika tarif sudah ditentukan, harganya tidak akan memberatkan warga dan sistem pembayarannya menggunakan e-money atau uang elektronik sehingga lebih praktis.
“Dari pihak pusat (Kementrian Perhubungan) belum bisa memberikan kepastian karena kalau projek seperti ini dari anggaran negara, jika memungut tarif ke masyarakat kan harus ada dasar hukumnya, kalau di pemerintah daerah kan ada Perda kalau di pemerintah pusat ada regulasi berupa Peraturan Pemerintah namun hingga saat ini, Peraturan Pemerintah terkait tarif layanan ini masih dalam proses”, jelas Taufiq kepada Soloraya.id melalui telewicara, Rabu (30/12/2020).
Taufiq juga berharap dengan diluncurkannya unit armada BST “Teman Bus” ini, masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas transportasi ini dengan baik.
“Saya berharap masyarakat mulai bisa untuk mencintai naik angkutan umum karena adanya angkutan umum ini kita juga ingin mewujudkan kota Solo sebagai green city dan kota dengan emsisi gas buang yang rendah”, jelas Taufiq.
Tags: Batik Solo Trans, Dinas Perhubungan Surakarta, Pemkot Solo