Satu Dekade, 2 Jenazah Korban Jagal Kartasura Tak Ditemukan
Seperti yang sudah dikabarkan, kasus pembunuhan tukang pijat di Kartasura, Sukoharjo, Yulianto, terungkap pada 21 Agustus 2010 lalu.
Ia dinyatakan bersalah atas pembunuhan berencana terhadap tujuh orang.
Yulianto bahkan divonis hukuman mati oleh majelis hakim PN Sukoharjo.
Namun hingga saat ini, jenazah dua korban pembunuhan oleh jagal Kartasura itu, tak berhasil ditemukan. Dua jenazah tersebut dibuang di Gunung Merapi dan goa di Pantai Parangtritis, Yogyakarta.
Menurut informasi dari berbagai sumber, di dalam di Pengadilan Negeri (PN) Sukoharjo terungkap Yulianto, warga Pucangan, Kartasura, Sukoharjo, menghabisi tujuh orang.
Salah satunya yakni Kopda Santoso, anggota Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura.
Tetapi, dari jumlah korban tersebut, penyidik Polres Sukoharjo hanya menemukan lima jenazah korban saja. Untuk dua jenazah lain tak berhasil ditemukan lantaran dibuang di lereng Gunung Merapi dan di goa di Parang Tritis, Gunung Kidul, Yogyakarta.
Pada hari Senin (24/8/2020) kemarin, Sutarto selaku mantan penasihat hukum Yulianto, menuturkan, “Jumlah korban di persidangan terungkap ada tujuh orang. Ada yang di lereng Merapi, ada yang di Parangtritis, ada yang di Kartasura. Itu yang saya ingat. Yang ditemukan lima korban. Yang dua korban tak ditemukan”.
Menurutnya, tidak ditemukannya dua jenazah korban tersebut lantaran lebih karena faktor alam.
Dalam proses itu, Yulianto mengaku yang membiayai perjalanannya. “Menurut pengakuan Yulianto pada waktu itu korban dan dia kenal baik. Mereka beberapa kali ke Parangtritis dan Gunung Merapi untuk ritual. Ongkos transportasi akomodasi dari Yulianto. Lah itu kan sudah berkali-kali. Lah ketika ditagih, itu kan alasannya berbagai macam. Terus Yulianto punya niat untuk menghabisi,” tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa penyidik Polres Sukoharjo pernah melakukan upaya pencarian dua jenazah itu di lokasi kejadian. Tetapi usaha itu sia-sia karena kondisi medan.
Incoming search terms:
- Jagal kart
