Tercatat 54 Kali Guguran Awan Panas Merapi Sejak Erupsi

Tercatat 54 Kali Awan Panas Guguran Sejak Erupsi Merapi

Semenjak terjadi erupsi pada hari Sabtu (11/3/2023) siang, tercatat setidaknya 54 kali guguran awan panas Merapi hingga Minggu (12/03/2023), pukul 15.30 WIB.

Selain guguran awan panas, terpantau juga guguran lava pijar sebanyak 7 kali, dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter ke barat daya.

Agus Budi Santoso, selaku Kepala BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi) D.I. Yogyakarta, mengatakan bahwa jarak luncur awan panas terjauh yaitu 4 km menuju barat daya, yaitu kali Krasak atau kali Bebeng.

“Terkait erupsi Merapi kemarin, sampai dengan saat ini, sudah terjadi 54 kali guguran awan panas ke arah Kali Krasak atau Kali Bebeng,” terangnya, pada Minggu sore, dalam jumpa pers aktivitas terkini Merapi secara daring.

Karena luncuran ke arah barat daya, sebaran abu vulkanis mengarah ke arah barat dan barat laut. Laporan yang diterima, hujan abu tipis terjauh terjadi di Kali Bening, Banjarnegara. Jarak lokasi dari Gunung Merapi sekitar 96 km.

Selain Banjarnegara, hujan abu dari erupsi Gunung Merapi pada Sabtu kemarin juga melanda beberapa daerah, seperti Boyolali, Temanggung, dan Wonosobo.

“Jarak luncur dari awan panas Merapi kemarin di mana memang intensitas awan panas guguran yang paling tinggi kemarin siang, dan saat ini meskipun masih terjadi tapi menurun,” tambahnya.

Untuk mengkonfirmasi jarak luncur erupsi tersebut, Badan Geologi menggunakan bantuan drone. Berdasarkan hasil foto melalui drone tersebut, mereka memastikan jaak luncur erupsi terjaih 3,7 km menuju Kali Bebeng.

Terjadi Deformasi di Sisi Barat Laut

Seperti dikutip detikJateng, Kondisi terkini Gunung Merapi terjadi deformasi di sisi barat laut. Kondisi itu membuat ada potensi berupa longsor.

“Perlu kami sampaikan di sini meskipun ini belum terjadi, tapi data pemantauan ini merupakan sesuatu yang signifikan di mana telah terjadi deformasi di arah yang lain selain di kubah lava saat ini, namun terjadi deformasi yang terpusat di arah barat laut,” kata Agus Budi dalam siaran pers aktivitas Merapi terkini secara daring, Minggu (12/3/2023) sore.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi bahaya ini. Selain itu juga memastikan sarana dan prasarana dalam kondisi baik.

“Jadi mungkin yang bisa kami sampaikan ada potensi bahaya di situ namun memang belum nyata untuk saat ini sehingga masyarakat punya waktu untuk melakukan kesiapsiagaan,” pungkasnya.

Tags: